O Henji O Matte - Part 5

Onichan kau tau aku sangat merindukanmu? Aku sedang sakit ini sudah 1 bulan, aku pikir aku sakit biasa, aku bahkan tidak menyadari betapa penyakit ini menyerangku seperti kerinduanku, aku ingin kau membalas suratku , aku menunggunya tapi sayang sekali sepertinya tidak sampai. 

Aku bertanya di kantor post bahwa suratmu tidak akan sampai dan suratku tidak akan sampai juga . Kantor post tutup jadi aku pikir kau akan segera datang Onichan . Aku akan menunggumu, aku menyayangimu .

Aku akan melewatinya sampai kau kembali , aku akan menunggumu …

~ MOE

Tapi semua ini kacau!!! Kenapa Moe?! Kenapa ?! Apa kau tidak bisa menunggu?! Aku sudah kembali?! Lihat aku saat ini! Moe!!

Setelah semua ritual upacara pemakaman selesai, Aku tidak tahan menangis dan bahkan aku sendirian dirumah di dalam kamar Moe. Bibi pun pergi ke kampungnya sesuai janji setelah aku kembali pulang. Moe terlalu manis dan imut aku hanya bisa melihat rambut panjang nya saat dia sudah menjadi jenazah. 

Kakak macam apa aku?! Seharusnya aku perduli kondisi adikku, walau aku sudah tahu dia memiliki penyakit  sleep apnea yg tiba-tiba bisa menyerangnya.

Penyakit itu kembali, aku pikir tidak lagi dan selama sebulan penuh dia harus mengalami itu dan kini hingga dia menjadi abu dan terbang bebas sekarang. 

Moe maaf aku tidak bisa bersamamu dan menjagamu.

~ Onichan

....

Aku pergi ke bawah tol , aku ingin sendiri menyadari semua nya dan bulan pun pasti merindukan Moe.

tiba-tiba..

👧 “Kau sedang apa disini? Ehh kenapa kau menangis?”

👦“tidak apa-apa , justru aku bertanya kenapa kau kesini?”(tanyaku dengan heran)

👧“aku cuman lewat apa itu menjadi masalah bagimu? Apa kau tidak punya rumah?”

👦“Rumahku di sana”

👧“Oh.., ehh rumah Moe ? Kasihan sekali Moe harus meninggal padahal dia gadis yg imut”

👦“Kau mengenal moe?”

👧“Tentu! Kau siapa moe?”

👦“Aku kakaknya”

👧“Aku turut berduka cita, aku baru tau jika moe punya kakak , sudah lah jangan sedih itu memang takdir , jika kau salahkan diri sendiri Moe pun pasti sedih “

Baca Kelanjutan Ceritanya : O Henji O Matte - Part 6